DMagz.id – Kebijakan Jokowi menggratiskan Suramadu ternyata mendapat respon negatif dari beberapa tokoh, termasuk mantan presiden Indonesia sebelumnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Statement SBY terkesan mempertanyakan kebijakan hal tersebut.

“Rakyat ini kan hanya ingin mendengarkan mengapa hanya Suramadu yang digratiskan. Bahkan sekarang saya mendengar, minta juga (tol) Jagorawi digratiskan karena sudah lama dan dianggap sudah untunglah pembangunnya sehingga bisa membantu rakyat untuk tidak lagi dibebani (biaya tol),” jelasnya.
“Itupun (permintaan tol lain digratiskan) juga silakan diolah oleh pemerintahan sekarang. Yang penting bagi saya sebagai seorang warga negara juga, rakyat juga sekarang ini, setiap kebijakan pemerintah dijelaskan baik-baik kepada rakyat. Dengan demikian tidak menimbulkan miss persepsi ataupun polemik yang berkepanjangan,” pungkasnya.

Dikutip dari sumber berita detik.com, berikut link beritanya :
https://m.detik.com/news/berita-jawa-tengah/d-4276704/sby-minta-jokowi-jelaskan-alasan-penghapusan-tarif-suramadu

Bahkan, kebijakan ini juga disebut-sebut oleh sebagian pihak sebagai pencitraan jelang pilpres 2019.

Menanggapi hal tersebut, Jokowi sendiri sudah mengklarifikasi bahwa hal tersebut terlalu mengada-ada.
“Kalau cuma untuk pencitraan, harusnya saya bebaskan nanti bulan Maret atau awal April saja. Ini semata-mata hanya untuk asa keadilan, tentunya dengan beragam pertimbangan sebelumnya. Salah satu alasannya adalah angka kemiskinan di Madura yang mencapai angka 16-23%. Jauh lebih besar dari daerah-daerah disekitarnya seperti Surabaya, Sidoarjo, atau Gresik”. Jelas Jokowi, di Novotel Samator saat diskusi dengan beberapa pengurus Konsorsium Kader Gus Dur.
Acara ini dipandu dan di moderatori langsung oleh Yenny Wahid sebagai Ketua Konsorsium Kader Gus Dur.

Presiden RI Joko Widodo, memberikan keterangan pers usai membebaskan tarif Suramadu. Sabtu (26/10/2018).