Dmagz.id (Surabaya) – Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur dan Surabaya ternyata berbeda persepsi mengenai klaster atau area penularan hasil tracing (pelacakan) di Pakuwon Mall dan Tunjungan Plaza (TP).
Sebelumnya, Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya Febria Rachmanita membantah ada klaster penularan Covid-19 dari Pakuwon Mall dan TP.
“Kalau dilihat dari hasil tracing, sumber penularannya bukan di Pakuwon sehingga itu bukan klaster. Yang di TP malah kami enggak ada,” kata wanita yang akrab disapa Feny ini.
Menurutnya, klaster itu adalah pengelompokan berdasarkan sumber awal penularan setelah dilihat dari hasil survei di lapangan dan prosesnya berjalan terus. Selama ini, sudah dilakukan tracing secara massif dan rekam jejak kontak penderita secara lengkap.
“Pakuwon Mall itu bukan menjadi sumber awal penularan sehingga tidak dikatakan klaster,” tambahnya.
Namun, hasil tracing Tim Gugus Tugas Jawa Timur menyatakan dari hasil tracing sementara pada beberapa pasien yang positif sebelum diterapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ditemukan area penularan di Pakuwon Mall dan TP.
Ketua Tim Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jatim Kohar Hari Santoso menjelaskan kronologi Klaster Pakuwon Mall. Tim tracing menemukan empat kasus positif di klaster ini.
Satu diantaranya adalah seorang karyawan marketing di Pakuwon Mall yang terdeteksi terpapar virus SARS CoV-2 pada 26 Maret 2020. Karyawan marketing ini diketahui telah mengeluh sakit sejak 11 Maret 2020.
“Marketing di Pakuwon sana, yang kerjanya rutin bertemu. Dia sakit, sakitnya tanggal 11 Maret dan beliau sembuh,” ujar Kohar, Selasa malam, 12 Mei 2020.
Pada pasien lainnya, menurut Kohar, yakni orang lain yang tidak berhubungan dengan karyawan marketing tadi.
Pasien ini terkonfirmasi positif pada 24 Maret 2020. Pasien ini beraktivitas di Pakuwon Mall sejak 1 Maret dan mulai sakit tanggal 13 Maret 2020.
“Pada 28 Maret beliau meninggal. Yang jelas sejak 1 Maret lalu dia aktivitasnya di sana (Pakuwon Mall),” katanya.