Dmagz.id (Surabaya) – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengimbau agara semua keluarga di Indonesia untuk bersiap memasuki masa New Normal. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Presiden RI, Joko Widodo, yang meminta masyarakat Indonesia untuk “Hidup Berdamai” dengan Covid-19.
Menurutnya, hidup berdampingan dengan Covid-19 bukan berarti menyerah dan menjadi pesimis. Justru dari situlah menjadi titik tolak menuju tatanan kehidupan baru (new normal) masyarakat untuk dapat beraktivitas kembali sambil tetap melawan ancaman Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
“Harapan kami sebetulnya ketika kita memasuki era new normal maka kita bisa berpikir komprehensif. Kami juga berharap bisa mendapatkan solusi protokol yang sifatnya sederhana dan mudah diaplikasikan, ujar Kepala BKKBN dr Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) dalam Webinar NEW HEALTHY FAMILY ft. NEW NORMAL LIFE secara virtual melalui aplikasi Zoom (06/06/2020).
Pertimbangan yang komprehensif, menurut Hasto, yakni seperti apa penurunan reproduction rate untuk daya tular virus, apakah sudah mengalami penurunan dengan baik, atau sudah di bawah 1.
Apalagi, kata Hasto keluarga di Indonesia tinggal di berbagai provinsi yang sangat bervariasi. Tentu kalau dihitung reproductive rate-nya juga akan sangat beda-beda antar kesenjangan satu provinsi dengan provinsi yang lain.
Namun demikian, menurut Hasto, keluarga telah menjadi madrasah utama dan pertama bagi anak atau remaja untuk mengawal implementasi tatanan kehidupan baru (new normal).
“Keluarga yang berketahanan akan dapat mewujudkannya,” tuturnya.
Berdasarkan hasil survey virtual BKKBN terhadap 20.600 keluarga Indonesia di perkotaan dan pedesaan, bahwa sebagian besar suami dan istri mampu bekerja sama dengan cukup bagus di rumah tangga selama pandemi Covid 19 ini. Hasil survey menunjukkan suami dan istri melakukan pekerjaan rumah bersama-sama secara seimbang sebesar 49,1% dari responden dan suami istri mengasuh anak bersama-sama sebanyak 71,5% dari responden. Hasto berharap hasil survey BKKBN terhadap keluarga tersebut dapat menjadi bahan pertimbangan dalam membuat protokol new normal nantinya.