KONSOLIDASI : Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (tengah) bersama Ketua Dewan Kehormatan DPP PAN Amien Rais, Sekjen Eddy Soeparno, Wakil Ketua Umum Bara Hasibuan, dan Bendahara Umum Nasrullah, saat rapat perdana pengurus harian DPP PAN, di Jakarta, Jumat (27/3). Pertemuan yang dihadiri sejumlah tokoh PAN dan anggota DPR RI tersebut merupakan langkah konsolidasi dan perkenalan antar pengurus sebelum menyusun program kerja. foto : UKON FURKON SUKANDA/INDOPOS

Dmagz.id – Setelah teguran dari pendiri yang meminta Amin Rais tidak terlalu intervensi terlalu jauh terhadap teknis politik Partai Amanat Nasional (PAN), kini giliran beberapa elit partai Amanat Nasional (PAN).

Pengunduran elit partai ini menjadi perhatian karena jelang kontestasi pilpres 2019 yang semakin dekat yaitu kurang lebih 3 (tiga) bulan lagi.

Mereka adalah Putra Jaya Husin yang mundur dari posisi Sekretaris Dewan Kehormatan PAN, dan Agung Mozin sebagai Ketua Badan Cyber dan Multimedia PAN, dan Nasrullah yang mundur dari posisi Bendahara Umum (Umum).

Ketidakcocokan dengan sang ketua umum partai Zulkifli Hasan, dalam mengurus Partai Amanat Nasional, menjadi alasan mereka mundur dari posisi mereka sebagai elit partai.

Nasrullah yang mundur dari posisi Bendahara Umum PAN juga mengamini tentang situasi ketidakcocokan dengan manajemen DPP PAN saat ini.

“Di partai manapun, atau lembaga apapun, ada mekanisme, tata cara, uraian peraturan partai, dan kesepakatan internal. Awalnya enak, berjalan santai, lancar, semakin ke sini semakin ada sumbatan. Berjalan seenaknya saja, semaunya saja,” ungkap Nasrullah.

“Berbeda pendapat tentang cara mengelola partai (dengan ketum). Sama sekali nggak masalah di Dewan Kehormatan,” jelas Putra.

“Ada perbedaan pendapat dengan ketua umum tentang bagaimana sebaiknya kita mengelola partai sebagai lembaga demokrasi,” ungkap Putra Jaya Husin lewat pesan singkat, Kamis (27/12/2018). Dikutip dari DetikNews.

Tapi, putra berkilah bahwa keputusannya kali ini tidak ada kaitannya dengan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais seperti yang dipermasalahkan sejumlah pendiri partai sebelumnya.

Sedangkan Agung sendiri menyatakan bahwa menurutnya ada salah urus tata kelola partai dari Ketua umum, hal itu yang menyebabkan ketidakcocokan, dan memutuskan dirinya mundur dari posisinya sekarang. Lebih lanjut, Agung menjelaskan bahwa tidak memiliki masalah pribadi dengan Zulkifli.

Bahkan ketika dikait-kaitkan dengan kondisi pilpres 2019 tentang pilihan dukungan PAN saat ini, Agung membantahnya, dan menolak bahwa alasannya mundur karena hal tersebut.

“Ketika Zul Hasan nyebrang ke Jokowi dan saya protes waktu itu, sempat ramai waktu itu, makanya diadakan rapimnas,” tutur Agung.

LK-Surabaya