Dmagz.id (Surabaya)-Warung Kembangkopi kampus Pendopo Kembangkopi di bawah lembaga dial (drive innovations for alternative livelihood Foundation). Lembaga nirlaba dengan pelayanan penguatan kapasitaskelembagaan dan pengembangan rekayasa infrastruktur sosial dalam upaya pengembangan matapencarian (penghidupan) alternative di pedesaan yang bertumpu pada hasil komodita pertanian dalam kerangka bisnis sosial sebagai upaya pencapaian tujuan pembangunan yang lestrasi.

Lembaga ini didirikan sejak tahun 2010, dan baru pada tahun 2015, mendirikan sebuah tempat belajar yang disebut community learning di Dusun Ngemplak, Desa Sumbersuko, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang.

Pada hari Sabtu Pon, 2020, kemarin melakukan selametan atau dalam istilah Jawanya Metri Warung. Ini selametan yang dihantarkan (diujubkan) oleh seorang tokoh desa, pak Dasreem namanya dan dengan menggunakan doa dalam Bahasa Jawa. Sabtu Pon memiliki makna yang kuat dan besar, dengan angak total 16. Selametan dihadiri oleh perwakilan Kecamatan Wagir yang juga merupakan perwakilan dari Badan Pemberdayaan Desa, Kabupaten Malang.

Kehadiran sahabat dan warga sekitar kampus Pendopo Kembangkopi, merupakan sebuah doa untuk warung ini berkembang dan menjadi inspirasi bagi warga dan jaringan kerja pegiat desa di Malang Raya dan Kawa Tumur pada Khususnya dan Indonesia pada Umumnya. Warung ini adalah bagian saya yang awalnya digunakan sebagai ruang makan maki peserta pelatihan fasilitator masyarakat yang diselenggarakan oleh dial-foundation. Sekitar 200 failitator telah dilahirkan dari kampus PèK (Pendopo Kembangkopi) ini.
Dinamakan Kembangkopi karena terispirasi keberadaannya di tengah kebun kopi yang pada saat musim bunga, yang akan menjadi kopi menyebarkan harum wangi.