Dmagz.id – Ada cara unik yang diselenggrakan oleh Yenny Wahid lewat rumah pergerakan Gus Dur untuk merayakan pergantian tahun dari 2018-2019. Acara ini dikemas dengan pertunjukan kesenian ketoprak dari salah kabupaten di pulau Madura.
Ada banyak warisan budaya dan tradisi bangsa ini selama beberapa dekade berdirinya bangsa Indonesia. Beberapa masih bertahan, dan beberapa sudah enggan karena tidak ada lagi yang mau meneruskan. Jawa Timur, merupakan salah satu daerah yang kaya akan budaya Nusantara, diantaranya adalah ludruk.
Di kabupaten Sumenep, kabupaten paling timur pulau Madura, ada salah satu kelompok kesenian ketoprak legendaris yang sangat familiar, Rukun Karya.
Kesenian ketoprak ini sangat diminati oleh banyak kalangan, bahkan sudah seringkali tampil hingga keluar daerah seperti Banyuwangi, Situbondo, Jember, dan luar daerah lainnya.
Ludruk ini, akan menampilkan beberapa bagian-bagian yang berbeda-beda dibagi menjadi babak per babak. Sedangkan alur dan Konten dari pertunjukan ludruk adalah kisah-kisah masa lalu dengan latar kerajaan, juga tentang beberapa syiar Islam yang diadopsi dari beberapa cerita rakyat, kritik-kritik sosial, serta beberapa adegan lawakan khas masyarakat bawah, dengan guyonan yang renyah dan khas.
Yang menjadi khas adalah karena ketoprak ini dibawakan dengan logat dan bahasa Madura dari daerah Sumenep yang terkenal lebih halus secara dialek.
Muhammad Shalahuddin atau sering disebut Ra (Gus dalam budaya Jawa) Mamak, salah satu tokoh muda Madura, sekaligus penerus Pondok Pesantren Annuqoyah Guluk-guluk Sumenep, sebagai pelaksana menyampaikan kepada Dmagz.id bahwa acara ini diselenggarakan oleh Yenny Wahid di Rumah Pergerakan Gus Dur, dengan harapan selain memperkenalkan seni tradisi Ketoprak Sumenep melalui kelompok Rukun Karya kepada masyarakat Jakarta, hal ini juga sebagai tangga menuju pentas nasional bagi para seniman lokal yang selama ini jarang diperhatikan. Sekaligus, mengembangkan wawasan para seniman Rukun Karya, yang telah puluhan tahun berdedikasi di dalam tradisi ludruk dan ketoprak di Madura.
“Hal ini adalah bagian dari upaya melestarikan dan mengembangkan kesenian ketoprak Madura, khususnya Sumenep,” jelasnya, Kamis, 27/12/2018.
Acara ini rencananya akan dihadiri oleh Keluarga presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), juga beberapa undangan khusus, salah satunya adalah mantan Kapolri Badrodin Haiti.
Selain juga akan di tonton oleh masyarakat Madura yang ada di Jakarta yang terdiri dari para mahasiswa Madura di Jakarta, serta komunitas paguyuban masyarakat Madura yang ada di Jakarta, peminat seni pertunjukan dan masyarakat umum.
Bertempat di Jl. Kalibata Timur 1 Pancoran, Jakarta Selatan, Acara ini rencananya akan digelar 30 Desember 2018, mulai jam 19.00 sampai selesai.
Acara ini juga mendapat sambutan positif dari Dr. Syaiful Ma’arif, SH.MH.CN, Selaku Wadir Penggalangan dan Jaringan TKN Jokowi-Ma’ruf, dan juga merupakan salah satu tokoh dari Madura.
“Langkah ini harus diapresiasi, dan mudah-mudahan-mudahan lebih banyak lagi anak muda yang peduli terhadap kesenian lokal agar terus lestari,” jelasnya.
LK-Surabaya.