Dmagz.id (Surabaya) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia, kembali menyerahkan 589 paket sembako bagi para pelaku usaha pariwisata yang dirumahkan di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Mereka terdiri dari para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang sebelumnya berjualan di tempat Wisata Air Terjun Dlundung, Kecamatan Trawas. Kabupaten Mojokerto. Serta juga para pelaku seni budaya di Kabupaten Mojokerto.
Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Bupati Mojokerto Pungkasiadi, pada acara “Gerakan Bersih, Indah, Sehat dan Aman (Gerakan BISA)” bekerjasama dengan Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Disparpora) Kabupaten Mojokerto.
Gerakan BISA merupakan program padat karya yang mengikutsertakan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, dalam meningkatkan kebersihan, keindahan, kesehatan, dan keamanan destinasi pariwisata. Dari gerakan ini pula, destinasi wisata diharapkan siap untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru dan mengajak masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan.
Anggota Komisi XI DPR RI Abdul Hakim Bafagih, saat meresmikan acara ini mengatakan beberapa hal terkait konsep pengembangan wisata jangka panjang. Terlebih Bafagih menekankan bahwa bagi para pengelola tempat wisata agar memeprhatikan sistem penataan wisata, serta juga memperhatikan tata kelola wisata yang menurutnya, untuk menjaga keberlangsungan wisata jangka panjang kedepannya.
“Pemerintah Daerah harus memikirkan konsep pembangunan wisata jangka panjang. Problem kita di bidang wisata selama ini ada di sistem pengelolaannya. Seperti wisata Manduro. Setelah viral, tempatnya rusak karena pengunjung yang tidak menjaga lingkungan, serta kurangnya pengelolaan,” ungkap Abdul Hakim Bafagih, Selasa pagi (11/08/2020).
Selain itu juga, Bafagih juga menekankan agar para pelaku usaha untuk juga memperhatikan dan menjaga kebersihan lingkungan area wisata. Hal ini menurutnya, agar wisatawan yang datang memiliki kesan yang baik dan ingin kembali lagi.