Dmagz.id (Surabaya) – Jumlah pasien positif covid -19 di Surabaya terus meningkat. Bahkan Surabaya telah masuk sebagai episentrum penularan virus corona (Covid-19) di Jawa Timur. Kondisi ini menjadi perhatian serius jajaran gugus tugas percepatan penanganan covid-19 Jatim.
Satu kawasan yang dinilai rawan dan merupakan zona merah di Surabaya adalah Gresik PPI. Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan dalam konferensi pers malam ini di Gedung Negara Grahadi mengatakan, Polda telah melakukan peta anatomi persebaran covid-19 di Surabaya termasuk di kawasan Gresik PPI. Posisi di kawasan tersebut sudah menjadi daerah terjangkit, sehingga dalam penanganannya juga harus dilakukan secara khusus. Polda telah menyiapkan tim dengan 66 anggota untuk melakukan penyemprotan disinfektan di kawasan tersebut hingga masuk ke gang-gang kecil.
“Penyemprotan di wilayah PPI, Jalan Demak, Jalan Jepara, wilayah situ secara terus menerus anggota yang akan kesana. Karena itu zona merah, kami akan terapkan SOP dengan APD, sehingga masyarakat faham betul. Kami juga sudah meminta testimoni warga disana, mereka berterimakasih dengan adanya perhatian dari pemerintah melalui aparatur bahwa di wilayah itu akan dilakukan penyemprotan,” ujar Irjen Luki Hermawan.
Kapolda juga menambahkan, melihat penduduk di kawasan PPI ini cukup heterogen dengan mobilitas yang tinggi karena banyak penduduk yang bekerja sebagai buruh dan juga pedagang pasar, maka pihaknya melakukan analisis dan evaluasi (Anev) yang selanjutnya akan dilakukan upaya spesifik yang betul-betul menukik pada masyarakat supaya mentaati anjuran pemerintah agar tetap di rumah. Pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan Polrestabes Surabaya, serta Pemkot Surabaya, untuk menyiapkan upaya penyemprotan di kawasan tersebut.
Selain itu, guna menghalau penyebaran dan penularan virus corona di daerah itu, Polda Jatim akan memberlakukan buka tutup beberapa ruas jalan. Hal ini dilakukan untuk mengendalikan penyebaran Covid -19 di Surabaya. Penyekatan jalan tersebut juga berdasarkan pengalam serupa yang dilakukan di Raya Darmo, Tunjungan dan beberapa ruas utama di Surabaya. Selama ini, langkah tersebut dinilai efektif mengendalikan penularan Covid -19.