Dmagz.id – Polemik tentang doa KH. Maimoen Zubair semakin menjadi komoditas politik yang terus bergulir di media sosial. Kejadian awalnya adalah saat kunjungan Jokowi ke Ponpes Al-Anwar, Sarang, Rembang, Jateng. Dimana disitu Jokowi ditemui dan didoakan oleh sesepuh pondok yang juga merupakan salah satu tokoh kyai kharismatik KH. Maimoen Zubair atau sering disebut Mbah Moen oleh para santri.
Beberapa tokoh juga ikut angkat bicara tentang hal tersebut. Dan yang kencang memberikan klarifikasi tentang hal tersebut salah satunya adalah Ketua Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romy Romahurmuziy. Romy mengklarifikasi hal tersebut lewat beberapa video, dan mengakui kekeliruan penyebutan nama Jokowi menjadi Prabowo dalam doa Mbah Moen. Hal tersebut, perlu dipahami sebagai faktor usia sepuh Mbah Moen hingga menyebabkan Sabqul lisan (nasabah Arab : salah ucap). Romy juga menegaskan hal tersebut jangan sampai dipelintir.
“Saat KMZ (Kyai Maimoen Zubair) membaca doa, beliau memang salah mengucap (sabqul lisan). Terbukti bahwa antara isi doa sebelumnya dan ucapan “prabowo” tidak nyambung. Krn KMZ melafalkan jelas “hadza rois (presiden ini) dan mendoakan untuk menjadi presiden kedua kalinya (marrah tsaniyah)”. Jelas di sini, siapa yang dimaksud menjadi presiden kedua kalinya, tentu merujuk Pak Jokowi. Beliau saat ini menjadi presiden di periode pertama,” Jelasnya.
Bahkan untuk mengantisipasi isu yang akan beredar, Romy menjelaskan bahwa dirinya snegaja membuat vlog agar menjadi salah satu penegasan dan klarifikasi jika doa yang salah ucap nama sebelumnya akan menjadi isu gorengan. Romy juga jelas memberi himbauan kepada pendukung rival politiknya di pilpres yang mendukung capres 02 yaitu Prabowo Subianto untuk lebih menggunakan nalar, kreativitas dan kecerdasan; bukan manipulasi, kebohongan dan fitnah.
“Karenanya kepada para tukang framing pendukung @prabowo yang hobi ngedit dan motong video, hentikanlah cara2 KOTOR dan MENJIJIKKAN utk menang itu. Gunakanlah nalar, kreativitas dan kecerdasan; bukan manipulasi, kebohongan dan fitnah.” Tutupnya.
LK-Surabaya.