Dmagz.id – Koordinator KIPP (Komite Independen Pemantau Pemilu) Jatim Novli Thyssen, Dilaporkan oleh salah satu partisipasan calon legislatif Dapil Surabaya 1 Surabaya Sidoarjo. Relawan Sahabat Abraham melaporkan Novli Thyssen, terkait pernyataannya di beberapa media online, SuaraPublikNews.Net dan ValidNews.Id terkait statemennya yang dianggap berita bohong atau hoax pada tanggal 15 Januari 2019.
Dikonfirmasi melalui salah satu Relawan Sahabat Abraham, Afik Irwanto Koordinator Relawan Sahabat Abraham membenarkan dirinya telah membuat Laporan Polisi ke Polrestabes Surabaya pada Selasa, 16 Januari 2019. Menurut Afik, Relawan Sahabat Abraham melaporkan Koordinator KIPP (Komite Independen Pemantau Pemilu) Jatim Novli Thyssen dengan Pasal dugaan pencemaran dan/atau penistaan nama baik melalui media online dengan Laporan Polisi No. LP/B/070/I/2019/JATIM/RESTABES SBY.
“Kami melaporkan Novli Thyssen dkk ke Polrestabes sebagaimana rumusan Pasal 28 Jo Pasal 45 UU RI No. 19 Tahun 2016 tentang : Perubahan UU RI No. 11 Tahun 2008 tentang : ITE Jo. Pasal 55 KUHP, yaitu dugaan menyebarkan berita bohong (hoax) dan menista/mencemarkan nama baik Abraham Sridjaja melalui media online,” jelas Afik.
Menurut Afik, laporan polisi ini terpaksa ia buat karena Novli telah dengan sengaja membuat informasi bohong dan dan dengan sengaja sebarkan lewat media online.
Lebih lanjut, Afik juga menjelaskan bahwa pernyataan tersebut berbahaya karena jelas mempunyai maksud dan tujuan jahat untuk sengaja membentuk opini negatif dalam upaya membunuh karakter Abraham Sridjaja dengan berita hoax (black campaign).
Terkait pernyataan Novli terkait pencatutan sebuah nama media nasional yang menjadi dasar asumsinya, menurut Afik justru adalah kebohongan. Karena, kenyataannya Jawa Pos tidak pernah memberitakan hal semacam itu. Menurutnya, berita bohong (hoax) ini sengaja dibuat, dan diberitakan sebagai bentuk black Campaign yang bertujuan untuk menjatuhkan Abraham Sridjaja sebagai Caleg DPR-RI yang terbukti menjunjung tinggi kejujuran dalam persaingan sehat pada Pemilu 2019.
PEMASANGAN BALIHO MENJADI ALASAN.
Tentang masalah baliho yang menjadi acuan Koordinator KIPP (Komite Independen Pemantau Pemilu) Jatim Novli Thyssen dalam pemberitaan beberapa media sebelumnya, Afik juga menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang mengada-ada. Afik juga menjelaskan bahwa beberapa baliho yang terpasang tidak semuanya dalam kontrolnya. Karena menurutnya, banyak teman-teman, relawan dan simpatisan dari Abraham Sridjaja yang dengan sukarela memasang baliho dijalan-jalan tanpa berkordinasi dengan Relawan Sahabat Abraham. Dan Afik mempersilahkan kepada pihak-pihak terkait untuk memindah dan mengangkut baliho yang memang dirasa melanggar, karena itu murni memang diluar kendalinya.
“Baliho yang terpasang bukanlah semata-mata dipasang semuanya oleh tim kami tetapi justru lebih banyak dipasang oleh Para simpatisan, teman-teman, dan relawan yang secara sukarela memasang baliho-baliho tanpa sepengetahuan kami, bahkan lokasi balihonya saja kami tidak tahu dimana saja, dan kalau ada yang melanggar silahkan saja dipindah atau diangkut.” Jelas Afik lagi.
Afik Irwanto Koordinator Relawan Sahabat Abraham (Pelapor).
Bahkan menurut Afik, jika sekedar baliho yang terpasang dari seorang caleg dijadikan dasar untuk menentukan pelanggaran, maka logikanya sangatlah mudah untuk menjatuhkan lawan Caleg dengan cara memasang baliho Caleg lawan sebanyak mungkin tanpa sepengetahuannya. Lebih lanjut Afik juga meminta Bawaslu dan KPU untuk mengambil sikap tegas atas masalah ini.
“Bawaslu dan KPU sudah seharusnya mengambil sikap tegas terhadap pernyataan Novli, karena pernyataan Novli tersebut sengaja telah menyerang harkat dan martabat mulia dari Bawaslu dan KPU secara semena-mena (arogan). Kasus ini harus diusut tuntas, karena tercium dugaan bahwa perbuatan tercela Novli adalah titipan pihak tertentu untuk menyerang dan menjatuhkan Caleg DPR-RI Abraham Sridjaja, yang dapat digunakan sebagai modus serupa bagi Caleg atau peserta Pemilu yang lain secara berkelanjutan.” Jelas Afik.
Sebelumnya Koordinator Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Jatim Novli Thyssen, mengaku miris saat membaca pemberitaan di salah satu media cetak Nasional terkait dengan adanya sejumlah caleg yang sudah deal deal dengan Bawaslu Surabaya, sehingga Bawaslu Surabaya dituding tebang pilih.
Hal ini terkait tentang Alat Peraga Kampanye (APK) Caleg Partai Golkar jenis Baliho atas nama Abraham Sridjaja yang menurutnya mendapatkan perlakuan istimewa dari Bawaslu Surabaya.
“Ada dugaan hubungan khusus apa Bawaslu Surabaya dengan Abraham Sridjaja sehingga terkesan mengistimewakan Abraham Sridjaja? Sehingga wajar jika muncul tudingan Bawaslu Surabaya terkesan tebang pilih, bahkan telah melakukan deal-deal tertentu dengan caleg seperti pemberitaan Jawa Pos,” paparnya, dikutip dari suarapubliknews.
LK-Surabaya.