Dmagz.id – Siang tadi ba’da dzuhur Senin, 31/12/ 2018, kedatangan tamu rombongan pekerja seni tradisional dari Ketoprak Rukun Karya dari Sumenep. Rombongan ini sowan ke Ciganjur setelah sebelumnya ikut serta meramaikan haul Gus Dur ke-9 dirumah pergerakan Gus Dur, Kalibata, Jakarta Selatan.

Rombongan ini disambut dengan sangat hangat oleh Ibu Nyai Shinta Nuriyah Wahid di kediamannya.

Rombongan ini juga didampingi oleh KH. Muhammad Shalahuddin atau familiar dengan sebutan Ra Mamak, salah satu kyai muda Madura, dari Pondok Pesantren Annuqoyah Guluk-guluk, Sumenep, yang merupakan salah satu pesantren tua di Madura.

Kunjungan rombongan ludruk ini dipimpin oleh sang sutradara Encung Hariyadi, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Shinta yang telah menerima kedatangan mereka di tengah-tengah keluarga Gus Dur. Menurut Encung, undangan mengisi Haul Gus Dur merupakan penghargaan besar yang tak terkira di dalam perjalanan Rukun Karya. Encung juga menyampaikan bahwa Gus Dur adalah salah seorang yang selalu memberi perhatian terhadap kebudayaan dan kesenian lokal.

Di samping itu, Encung ngalap berkah dan memohon arahan agar Ibu Shinta tidak lelah mengarahkan langkah-langkah Rukun Karya kedepannya agar karya-karya dari kesenian ludruk ini menjadi lebih matang.

Ra Mamak menambahkan ucapan terima kasih atas kesempatan istimewa di mana kesenian lokal Sumenep terangkat di Ibu Kota berkat komitmen keluarga Gus Dur pada pelestarian kesenian dan kebudayaan daerah.

Ra Mamak juga menjelaskan bagaimana kehadiran ludruk dan ketoprak seringkali ditolak di kalangan pesantren. Padahal, ludruk dan ketoprak banyak memberikan inspirasi akan kehidupan dan representasi kehidupan masyarakat yang nyata dalam kerangka sosial, bahkan sarat pesan moral dan bisa diambil dari beragam kisah yang ditampilkan dalam setiap pertunjukannya.

Dalam sambutannya, istri dari presiden ke-4 Indonesia, Ibu Shinta menyampaikan apresiasi dan kegembiraannya bisa menerima rombongan Rukun Karya.

“Penampilan malam sebelumnya (Ahad, 31/12/2018) sangat bagus. Saya menikmatinya,” jelas ibu Shinta Nuriyah.