Dmagz.id – Melestarikan budaya Nusantara ternyata masih terus dilakukan oleh warga Surabaya, Jawa Timur. Banyak tradisi dan budaya leluhur yang terus di rawat dan dilestarikan hingga sekarang, misalnya seperti budaya bersih desa yang dilakukan oleh warga Made, Kecamatan Ngemplak, Sambikerep Surabaya, pada Minggu siang kemarin (10/11/2019).
Beberapa pertunjukan di lakukan dalam rangka bersih desa ini. Acara ini merupakan ritual tahunan, dimana para warga di Ngemplak melakukan ritual selamatan dengan berbagai pertunjukan tradisional. Seperti ludruk, tayub, serta okol yang merupakan gulat tradisional ala Nusantara. Tak hanya itu saja, bagi warga acara bersih desa ini juga menjadi ajang berkumpulnya para sanak saudara dengan beragam suguhan kuliner yang disuguhkan kepada para tamu yang datang. Sama seperti open house atau hari raya Iedul Fitri dalam tradisi agama Islam.
Inul Rahman, salah satu warga Made mengatakan bahwa budaya ini sudah menjadi tradisi turun temurun dari para sesepuh dulu. Menurutnya hal ini merupakan bagian dari merawat tradisi dan budaya Nusantara. Bahkan, di tengah masifnya globalisasi acara seperti ini menjadi satu wadah penting sebagai edukasi kepada generasi muda khususnya di daerah ini, dan Surabaya.
“Ini adalah bentuk kami melestarikan budaya Nusantara, dan peninggalan para sepuh disini. Selain sebagai wadah silaturahmi antar-warga, hal ini juga bagian dari pembelajaran bagi generasi muda selanjutnya”, jelasnya di sela-sela penyambutan tamu di rumahnya Minggu, (10/11/2019).
Bahkan menurut cak Inul sapaan akrabnya, hal ini jadi tantangan tersendiri ditengah hantaman modernisasi saat ini. Apalagi, juga tantangan dari beberapa pihak yang menganggap tradisi ini adalah tradisi yang melawan hukum agama.
“Padahal ini hanyalah budaya dan tradisi, sebuah bentuk penghormatan dan terima kasih kami kepada para leluhur terdahulu, yang telah membabat daerah ini hingga menjadi sebuah pemukiman yang ramai seperti sekarang”, jelasnya lagi.
Di sela-sela tamu yamg datang ada juga beberapa tokoh seniman budaya di Surabaya. Misalnya Djadi Galajapo seorang seniman lawak Surabaya. Serta juga rombongan Paguyuban Arek Suroboyo yang datang dan bercengkrama sambil menikmati alunan Gending, dan pertunjukan okol oleh anak-anak muda yang bergulat di atas pentas. Semoga terus lestari budaya Nusantara.
LK-SURABAYA