Yenny Wahid putri kedua Abdurrahman Wahid atau lebih dikenal dengan sebutan Gus Dur benar-benar mewarisi kemampuan ayahnya dalam kapasitas sosial dan mendunia. Sosok Gus Dur diakui banyak tokoh dunia dalam hal plurasime dan kesetaraan sosial selama masih hidup.
Yenny Wahid meneruskan kiprah ayahandanya, dengan nilai-nilai yang sama.
Hal ini dibuktikan dengan didaulatnya Yenny Wahid sebagai salah satu dari 12 anggota komite pengarah (Steering Committee) Forum Perdamaian Paris (Paris Peace Forum).
Putri dari mendiang Presiden keempat Indonesia ini menjadi satu-satunya anggota Steering Committee Paris Peace Forum dari kawasan Asia Tenggara. Sedangkan dari kawasan Asia tercatat ada lima sosok, yakni Trisha Shetty dari India, yang terpilih sebagai wakil presiden Steering Committee. Ada juga Rouba Mhaissen dari Libanon, serta Haifa Dia Al-Attia dari Yordania, dan Huiyao serta Zhimin Chen dari China.
Agenda Forum tingkat dunia itu mulai digelar hari ini hingga tiga hari ke depan di ibu kota Prancis tersebut.
Hari ini, Yenny Wahid juga terpantau update di akun instagramnya sudah berada di Paris, mengikuti beberapa kegiatan dalam rangka memperingati Armistice.
Baca juga : https://dmagz.id/armistice-dan-harapan-damai-yenny-wahid-dari-paris/
Pertemuan tersebut digagas dengan alasan sederhana : Kerja sama internasional sebagai kunci untuk memastikan perdamaian dunia.
Yenny Wahid dipilih karena dilihat dari pengaruhnya di organisasi Islam terbesar yang di didirikan oleh keluarganya, yaitu Organisasi Nahdlatul Ulama, dengan Delapan juta jiwa anggota di-seluruh dunia.
Yenny dinilai mampu bekerja dan bisa mempromosikan perdamaian dunia, hingga akar rumput, juga diharapkan mampu menjadi mesin untuk pemberdayaan perempuan termarjinalisasi. Hal ini juga tak lepas dari kontribusinya selama ini di Wahid Foundation yang dibangunnya dan menjadi kiprah besarnya di dunia sosial selama ini.
Dikutip dari CNN :
https://m.cnnindonesia.com/internasional/20181111061817-134-345605/yenny-wahid-jadi-komite-pengarah-paris-peace-forum
LK-Surabaya