Dmagz.id (Surabaya) – Pemprov Jatim terus berupaya menekan jumlah pasien positif Covid-19 dengan berbagai cara. Satu diantaranya dengan menyiapkan rumah sakit darurat di bekas Rumah Sakit Kelamin di Indrapura.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, keberadaan rumah sakit darurat ini sangat penting, khususnya untuk merawat pasien PDP agar statusnya tidak meningkat menjadi positif. Selain itu, rumah sakit darurat juga menjadi sarana kuratif pengendalian Covid-19.

“Berdasarkan evaluasi terkorfirmasi positif dari PDP mengalami peningkatan, dari 60 persen menjadi 68 persen. Kondisi ini harus dicarikan jalan untuk menekannya, dan rumah sakit darurat bisa menjadi langkah kuratif yang bisa dilakukan,” ujar Khofifah Indar Parawansa.

Kepala Gugus Kuratif Penanganan Covid-19 Jawa Timur menyampaikan, keberadaan rumah sakit darurat tersebut telah mendapatkan dukungan dari berbagai kalangan, termasuk Kemenkes RI yang telah mengirimkan timnya untuk melakukan survey dan membantu persiapannya. Demikian juga dengan organisasi dokter, perawat, dan apotoker di Jawa Timur akan mendukung penuh rumah sakit darurat untuk Covid-19.

Untuk tahap pertama menurut Dokter Joni, akan disiapkan terlebih dahulu rumah sakit lapangan ditempat tersebut. Sementara rumah sakit darurat dilakukan renovasi.

“Kita akan menyiapkan 3 tenda besar untuk rumah sakit lapangan ini. Nantinya akan digunakan untuk screning dan layanana administrasi serta untuk rawat inap, namun hanya untuk pasien dengan gejala klinis ringan,” ungkap Dokter Joni.