Dmagz.id (Surabaya) – Dapur Umum penanganan Covid-19 di Taman Surya halaman Balai Kota Surabaya pagi ini tampak berbeda dari biasanya. Kali ini, ada prosesi potong tumpeng yang dilakukan oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini bersama jajarannya untuk merayakan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) yang ke – 727.
Berhubung masih pandemi Covid-19, perayaan HJKS kali ini digelar dengan sederhana, tak ada keramaian dan perayaan yang meriah seperti tahun-tahun sebelumnya. Padahal, HJKS tahun ini merupakan hari jadi yang terakhir dalam kepemimpinan Walikota Surabaya Tri Rismaharini, setelah dua periode menjadi orang nomor satu di Kota Surabaya.
Sebelum potong tumpeng, Wali Kota Risma memberikan arahan yang memotivasi para stafnya untuk selalu bekerja keras demi pembangunan kota Surabaya. Dalam posisi berdiri, para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan staf-staf yang ada di Dapur Umum itu mendengarkan dengan baik arahan dan motivasi yang disampaikan Walikota Risma itu.
Saat itu, Walikota Risma menyampaikan bahwa dalam kondisi sekarang ini, sehat menjadi hal yang paling luar biasa dan patut disyukuri, karena itu adalah karunia Tuhan yang sangat luar biasa. Makanya, dalam HJKS tahun ini dirayakan dengan cara yang berbeda dan sesederhana mungkin.
Padahal biasanya selalu dilakukan upacara dan kegiatan-kegiatan yang sifatnya perayaan. Namun, kali ini dirayakan dengan sederhana karena banyak warga yang masih berbaring di rumah sakit dan tenaga medis masih banyak yang berjuang untuk menyembuhkan warga kota Surabaya.
“Jadi, mari kita rayakan ini dengan sederhana. Saya atas nama pribadi dan keluarga mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya karena saat ini masih suasana syawal juga. Ini mungkin perayaan Hari Jadi Kota Surabaya yang terakhir bagi saya, karena tahun depan saya harus meninggalkan balai kota, karena itu saya mohon maaf kalau mungkin ada perkataan dan perilaku saya yang kurang berkenan di hati teman-teman sekalian,” kata Wali Kota Risma.
Presiden UCLG ASPAC ini juga menyampaikan bahwa sebuah kota atau daerah itu bisa berhasil atau tidak tergantung pada jajaran pemerintahannya. Tidak mungkin kota itu langsung serta merta berhasil tanpa ada upaya dan desain dari pengelola kotanya.
“Jadi, di tangan teman-teman lah kota ini akan menjadi seperti apa, kalau dilakukan dengan sungguh-sungguh, maka akan menjadi sebuah kota yang luar biasa. Kita harus maju terus dan menjadi besar,” tegasnya.
Oleh karena itu, ia meminta kepada seluruh jajaran Pemkot Surabaya untuk selalu bergerak, berpikir dan jangan berhenti memajukan pembangunan Kota Surabaya. Sebab, hal itu akan sangat berpengaruh pada masa depan anak cucu warga Surabaya. Ia berharap anak cucu Surabaya tidak hanya menjadi penonton di kotanya sendiri kelak.
“Saya minta tolong yang ada di Pemkot Surabaya untuk terus bergerak, berpikir dan berpikir terus jangan sampai berhenti. Ayo kita terus majukan kota tercinta ini. Kalau kota ini maju, maka anak cucu kita akan survive di kotanya sendiri,” ujarnya.