Sementara itu, Ketua KPI Pusat Agung Suprio menegaskan, pemilihan Kota Solo sebagai tuan rumah Harsiarnas ke 88 memiliki banyak sisi historis. Salah satunya adalah radio penyiaran pertama terdapat di Solo.

“Selain karena diusulkan oleh pak Jokowi saat masih jadi Wali Kota, juga karena untuk memperingati lahirnya lembaga penyiaran radio pertama milik bangsa Indonesia yang bernama Solosche Radio Vereeniging (SRV) yang berdiri pada 1 April 1933,” kata Agung.

Terlepas dari itu, kata Agung, juga untuk memperingati proses penetapan Harsiarnas yang berawal dari Kota Solo, pada tahun 2009 yang kala itu dipimpin oleh Joko Widodo.

“Pada saat pak Jokowi jadi Wali Kota beliau mengusulkan pada pak Presiden SBY. Lalu perjalanan panjang hingga saat pak Jokowi menjadi Presiden, tanggal 1 April akhirnya ditetapkan sebagai Harsiarnas. Latar belakang itulah, Solo dan Jateng kita pilih sebagai tuan rumah,” tandasnya. (Lk-Surabaya)