Dmagz.id – Wakil Walikota Surabaya, Whisnu Sakti Buana bersama ratusan relawan anti narkoba dan HIV/AIDS ikut turun ke jalan saat aksi memperingati Hari AIDS Internasional, hari ini Minggu, (01/12/2019). Hal ini merupakan salah satu aksi sosialisasi dalam upaya pencegahan bahaya AIDS, dan narkoba. Aksi ini dilakukan dengan berjalan kaki dari museum Bank Indonesia di Jl. Pahlawan No.105, Krembangan, Surabaya, hingga Taman Bungkul, Taman Bungkul, Darmo, Kec. Wonokromo, Surabaya.
Dalam aksi ini juga ada sekitar 400 aktivis dan relawan yang berasal dari lintas Kampus dan Universitas Se-Surabaya. Diantaranya mahasiswa Unair, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Universitas Hang Tuah, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya yang bergabung dan menjadi satu dalam barisan bersama Wakil Walikota Surabaya.
Menurut Politisi PDI Perjuangan ini, para penderita ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS), tidak seharusnya dijauhi. Bahkan lebih parahnya lagi justru, mendapat sanksi sosial dari masyarakat sekitarnya.
’’Jangan dijauhi, dikucilkan, atau mendapat hukuman sosial. Mereka butuh orang-orang terdekat untuk membantu menyemangati hidup,’’ terang Wakil Walikota ini.
Berdasarkan data Ditjen P2P Kemenkes RI tertanggal 27 Agustus 2019, kondisi jumlah penderita HIV/AIDS di Indonesia mencapai setengah juta, atau 500.000 penderita. Hal ini, terdiri dari 466.859 penderita HIV dan 116.977 penderita AIDS. Jumlah ini merangkak naik dari 2005 sampai 2019.
Adapun tentang penyebarannya, masih di dominasi dinpulau Jawa dan Papua. Lima Provinsi dengan jumlah suspect tertinggi diantaranya ada ibukota DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Papua.
Menurut Wishnu, yang juga berencana maju sebagai Calon Walikita Surabaya di 2020 ini, Selama ini, pemerintah kota Surabaya sebenarnya memang sudah menjadikan perhatian tentang hal ini. Dan menurutnya, butuh gotong royong untuk menekan jumlah penderita tersebut dari tahun ke tahun.
’’Makanya kami Pemerintah Kota Surabaya terus menjalin kerjasama dalam penanganan penderita, baik lingkup kota, maupun provinsi. Sama-Sama saling gotong royong dalam menekan jumlah tersebut,’’ terangnya lagi.
Terpisah, sambutan positif disampaikan oleh pihak Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Timur. Menurut Kepala Seksi Pencegahan Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNP Jatim, Mohammad Satriono, gerakan relawan dan Pemkot Surabaya cukup membantu terutama sosialisasi tentang pencegahannya.
“Utamanya, dalam mengkampanyekan pencegahan HIV/AIDS dan narkoba,’’ jelasnya.
LK/WW-SURABAYA.