Dmagz.id – Polemik terkait masalah penataan kawasan wisata religi Ampel Surabaya yang berimbas pada wacana relokasi RPH Pegirian yang berdada disekitar kawasan ampel, memantik reaksi dari para pengguna jasa/Jagal.

Jagal atau pengguna jasa RPH Pegirian dan RPH Kedurus yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar Jawa Timur (PPSDS Jatim) menolak adanya rekolasi atau pemindahan RPH Pegirian dan RPH Kedurus.

Hal itu disampaikan oleh Kaji Hairul Fanani salah seorang Jagal pengguna jasa RPH Pegirian, “Hasil dari rapat semua pengguna jasa RPH Pegirian dan RPH Kedurus, semua sepakat untuk menolak wacara relokasi RPH tersebut” kata fanani, saat buka puasa bersama Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar Jawa Timur (PPSDS Jatim), di RPH Pegirian, Jum’at, (31/5/19)

“Kalau masalahnya kotor, bau atau kurang rapi yg perlu diperbaiki adalah manajemennya. Kalau masalahnya revitalisasi Ampel, yg diperbaiki disekitar Ampel, Kalau RPH Pegirian di pindah, dan difungsikan untuk musium itu terlalu jauh tempatnya dari Ampel” pungkas fanani.

Ditempat yang sama Ketua Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar Jawa Timur (PPSDS Jatim) Muthowif mengatakan pihaknya melihat ada indikasi yang coba bermain dengan memanfaatkan lahan RPH Pegirian untuk kepentingan pribadi.

“Kita melihat ada indikasi, ada pihak ketiga yg mencoba memanfaatkan lahan RPH Pegirian, untuk kepentingan pribadi”