Dmagz.id (Surabaya) – Mabes Polri menggelar upacara korps rapor kenaikan pangkat 77 perwira tinggi (pati) pada Rabu (20/5). Ada tiga inspektur jenderal polisi (irjen pol) yang sore ini resmi menyandang pangkat komisaris jenderal polisi (komjen pol), dan ada 30 pati yang dinaikkan pangkatnya dari brigadir jenderal polisi (brigjen pol) menjadi irjen pol. Sementara itu 44 perwira menengah (pamen) yang ‘pecah bintang’ dari komisaris besar polisi (kombes pol) ke Brigjen. Salah satunya yang naik pangkat dari Kombes pol menjadi Brigjen adalah Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho.

Tidak mudah memang mengemban tugas yang selalu bergelut dengan para penjahat di Surabaya maupun kadang di luar kota. Namun Kapolrestabes Surabaya yang gigih memperjuangkan kondusifitas Surabaya lewat Slogan Jogo Suroboyo ini juga  didukung oleh anggota dan jajaranya yang solid dan tangguh membuat kota pahlawan yang dikenal keras bisa kondusif saat dikendalikan Sandi Nugroho.

Tak bisa dipungkiri segudang prestasi gemilang yang dilakukan oleh Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol. Sandi Nugroho menghantarkan dirinya menjadi Brigadir Jenderal (Brigjen).

Dimasa kepemimpinan Sandi Nugroho sebagai Kapolrestabes Surabaya, banyak membongkar kasus yang terbilang kakap (besar), seperti bongkar mafia tanah syariah dengan nilai milyaran, ringkus jaringan Narkoba jenis sabu seberat 100kg, menjaga komunitas hubungan antar lembaga di Surabaya seperti Forkompinda Surabaya, Menjaga NKRI dan Pancasila, Hubungan dengan TNI terbangun dengan baik, memberantas tindak pidana Jatanras yang menggangu keamanan Surabaya dan sekitarnya dan masih banyak lagi prestasi lainnya jika di telisik lebih mendalam lagi.

Saat ditemui disela kesibukannya di Mapolrestabes Surabaya, Sandi Nugroho menuturkan kinerja dan tugasnya sebagai polisi dengan sangat rendah hati dan penuh tanggung jawab.

“Apalah artinya kita sebagai polisi, bila hanya makan gaji buta, jadi polisi harus siap segalanya, berkorban untuk melayani masyarakat. Harus rela berpisah sementara dengan anak istri saat sedang bertugas, saya tidak ada tendensi lain. Harga mati Surabaya harus kondusif, aman dan terkendali agar warga Surabaya bisa tenang,” tuturnya. Rabu, (20/05/2020).

Lebih lanjut Sandi menuturkan, semua anggota dan jajaran Polrestabes Surabaya wajib menjaga stabilitas keamanan nasional khususnya di kota pahlawan.

“Sebab itu perintah langsung Kapolda Jatim dan Kapolri, dan itu tidak bisa ditawar lagi. Kami sebagai polisi dalam mengamankan situasi dalam negeri berada di garda depan, segala bentuk yang menjadikan letupan harus diredam agar letupan itu tak menjadi besar,” tutup Sandi Nugroho.