Dmagz.id – Produksi susu nasional saat ini masih sangat sedikit, sehingga kebutuhan secara nasional harus mengandalkan import, demikian disampaikan oleh Staff ahli Menteri Pertanian sekaligus Kepala Divisi Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan IPB Epi Taufik. Menurut Epi, sampai saat ini produksi nasional hanya mencapai 1 juta liter sementara kebutuhan secara nasional mencapai 4 milliard liter. Kondisi ini menyebabkan harga susu menjadi mahal karena didominasi hasil import. ” Peternak sapi kita sampai saat ini ini hanya bisa mencapai 1 juta liter, pada hal kebutuhan mencapai 4 milliard liter. Bahkan ditahun depan bisa meningkat menjadi sekitar 6 milliard liter. Akhirnya import menjadi andalan kita untuk mencukupi ketersiaan dan ketahanan pangan nasional ” ujar Epi di hadapan forum pertemuan peternak sapi perah Jawa Timur. Hal ini juga membawa efek domino, dimana harga susu menjadi mahal dan tidak terjangkau masyarakat. Akibatnya anak anak di Indonesia pun tidak banyak yang mengkonsumsi susu. sehingga menjadi kekurangaj gizi. ” Thailand ada kebijakan dari pemerintah untuk memberikan susu kepada anak anak, sehingga anak anak di Thailand tumbuh sehat dan bagus. Lain di negara kita, tidak ada kebijakan tersebut sehinga kasus kekurangan gizi, stunting menjadi persoalan serius yang dihadapi masyarakat kita akibat kekurangan protein hewani termasuk susu ” tambah Epi Taufik. Epi berharap ada terobosan pemerintah untuk meningkatkan produksi susu nasional dengan menggandeng pihak ke 3 yaitu perusahaan perusahan berskala nasional yang konsen dalam bidang pengolahan susu .Seperti yang di lakukan FFI dengan mengembangkan kemitraan dengan peternak. Diyakini Epi bahwa dengan cara itu bisa meningkatkan produksi susu nasional. ” Kita bisa kok meningkatkan produksi susu nasional. Pola kemitraan Frisian Flag Indonesia bisa menjadi solusi. Kan banyak perusahaan besar di indonesia yang bergerak dalam produksi susu dan pastinya mereka akan mau bekerja sama dengan peternak lokal untuk peningkatan produksinya ” pungkas Epi Taufik. Sementara itu Ketua Koperasi Susu Bangun Lestari Tulunngagung Muntohin mengapresiasi keinginan dari Epi Taufik. Menurutnya terobosan yang ditawarkan staff ahli mentan tersebut bisa membawa dampak positif bagi produksi susu nasional, peningkatan kesejahteraan peternak dan peningkatan kwalitas gizi anak. ” Semoga ada langkah baik dari pemerintah dan swasta seperti yang di lakukan Frisian Flag Indonesia dalam rangka peningkatan produksi dan konsumsi susu nasional ” ujar Muntolin yang merupakan peternak sapi sukses di Jawa Timur .