Dmagz.id – Gairah Karang Taruna (Kartar) Surabaya siap bangkit kembali. Bahkan sudah ancang-ancang dan siap untuk eksis di kancah nasional. Langkah ini dilakukan dalam menyongsong Lomba Karang Taruna Berprestasi 2019 dari Kementrian Sosial RI.
Wakil Walikota Surabaya, Whisnu Sakti menerima kunjungan tim penilai dari Kemensos di ruang kerjanya. Ikut hadir dan mendampingi adalah Ketua Karang Taruna Surabaya, Fuad Benardi.
Wakil Walikota Surabaya yang juga akrab disapa WS ini menyatakan, setiap tahun seleksi Karang Taruna (Kartar) teladan tingkat nasional ini menjadi tingkat ukuran keberhasilan sebuah pembangunan.
“Partisipasi Kartar bisa dikembangkan untuk mendongkrak produktifitas dan kontribusi di masyarakat,” kata Wakil Walikota Surabaya ini.
Bahkan menurut Whisnu, eksistensi ini nantinya juga bisa diukur melalui peningkatan kesejahteraan sosial. Dalam hal ini, Pemerintah Kota Surabaya dikatakan Whisnu telah mendukung pembangunan SDM dari akar rumput melalui Karang Taruna dan berhasil mengantar Kartar Surabaya masuk dalam 15 besar nasional.
“Nanti bisa dibuktikan, Kartar Surabaya bisa masuk dalam 15 besar nasional. Artinya, pembangunan yang kita lakukan itu sudah ke arah yang tepat,” tandasnya.
Tokoh dari Partai Demokrasi Perjuangan ini juga optimistis, partisipasi anak muda Surabaya menggerakkan perubahan di masyarakat bisa menjadi contoh nasional. Terlebih menghadapi bonus demografi agar tidak menjadi malapetaka.
“Anak muda berperan penting menjadi tonggak perubahan bagi masyarakat,” imbuh Wakil Walikota Surabaya ini juga kbali kembali masuk dalam bursa Pilwali Surabaya 2020 ini.
Guna mendukung program pemberdayaan kartar, Whisnu mengutarakan ide Musrembang Pemuda 2020 sebagai sarana agar anak muda terlibat aktif menyampaikan aspirasi pembangunan kota dari kacamata pemuda.
“Anak muda kita libatkan aktif untuk ikut membangun Surabaya, selanjutnya aspirasi ini akan menjadi catatan pemkot,” tambahnya.
Sementara Fuad Bernadi, dalam kesempatan tersebut menyatakan telah membantu hasil evaluasi saat penjurian di tingkat Provinsi. Tujuannya, agar penjurian di lapangan bisa lebih baik dari sebelumnya.
“Insya Allah menang, harus optimistis,” terang putra Walikota Risma tersebut.
Kementerian Sosial sendiri membidangi pemberdayaan sosial dan melaksanakan lomba pilar-pilar sosial berprestasi salah satunya Karang Taruna. Sedangkan Tim juri menilai pola aktifitas kepeloporan agent of change (agen perubahan) selain aspek kelembagaan dan holistik di Kelurahan Margorejo, Surabaya.
“Tim penilai melakukan verifikasi lapangan dan melihat secara langsung program yang sudah dibacakan mas Fuad di Jakarta,” terang Mohammad Satria, tim penilai dari Kemensos.
LK-SURABAYA.