Dmagz.id – Surabaya kembali menjadi perhatian masyarakat di Indonesia.
Baru-baru ini, Surabaya kembali menyita perhatian mata dunia karena telah menjadi finalis Guangzhou International Award for Urban Innovation 2018.

Sekedar informasi bahwa dari 900 kota, telah diseleksi menjadi 169 kota dari 66 negara, kemudian diseleksi lagi jadi 15 kota. Dan Surabaya telah menjadi salah satu kota dari 15 kota yang masuk sebagai finalis setelah melalui beberapa ketat oleh 400 orang yang menjadi juri.

Kota Surabaya akan bersaing dengan 14 kota di seluruh dunia, untuk memperebutkan anugerah bergengsi berskala internasional ini.

“Tanggal 25 Desember kemarin Surabaya masih di urutan 9,” ujar Kabag Humas Pemkot Surabaya M Fikser kepada wartawan, Rabu (28/11/2018).

Terbaru Surabaya menempati posisi ketiga
bersaing ketat dengan Yiwu dan Wuhan yang sama-sama berada di China. Sebelumnya, Surabaya sempat menempati posisi pertama.

“Pagi ini Surabaya sempat menduduki peringkat satu. Surabaya bersaing ketat dengan Yiwu dan Wuhan yang sama-sama berada di China”. Jelas Fikser lagi.

Siang ini, Surabaya turun lagi ke peringkat ketiga.

Namun Fikser optimis karena menurutnya, perubahan peringkat ini adalah hal yang biasa berubah. Ini karena dipengaruhi oleh jumlah voting yang terus diberikan oleh responden di seluruh dunia, terutama oleh warga kota yang kotanya juga masuk nominasi dalam ajang ini. Dan kota-kota tersebut juga dijelaskan Fikser untuk mewakili negaranya seperti Surabaya yang mewakili Indonesia.

Salah satu yang menjadi barometer Surabaya sempat memuncaki peringkat pertama sebelumnya, Fikser menjelaskan bahwa hal tersebut salah satunya adalah ketika Walikota Surabaya membuat vlog di sosial media yang akhirnya membuat minat warga Surabaya memberikan votingnya dalam ajang ini.

Foto : Aksi vlog Walikota Surabaya.

Lebih lanjut, Fikser mengapresiasi seluruh pihak yang telah memberikan voting kepada Kota Surabaya. Tapi, sebenarnya vote ini dapat diberikan tidak hanya oleh warga Surabaya saja, tetapi juga warga di kota lain di Indonesia. Misalnya Jakarta, Bandung, Makassar, atau kota-kota lainnya.
Hal ini dijelaskan Fikser, mengingat Surabaya menjadi satu-satunya wakil Indonesia dalam ajang penghargaan ini.

“Terima kasih kepada seluruh pihak tidak hanya warga Surabaya tetapi juga luar Surabaya karena Surabaya mewakili Indonesia. Persaingan sangat ketat sekali, mereka di China juga berlomba-lomba seperti di Surabaya,” tambah Fikser.

“Kesulitannya setiap kita vote kita agak susah, namun vote masih ada hingga tanggal 7 Desember,”  tutupnya.

LK- Surabaya