Dmagz.id (Surabaya) – Kreativitas warga Demak Timur Kelurahan Gundih Kota Surabaya membentuk Satgas Corona tingkat kampung patut mendapat apresiasi.

Bagaimna tidak, satgas yang dibentuk tersebut punya tugas mulia untuk memutus mata rantai penyebaran Covid -19 secara mandiri dikampungnya.

Mereka melakukan kegiatan karantina mandiri bagi warga yang terpapar COVID-19, baik orang dalam pemantauan (ODP) maupun pasien dalam pengawasan (PDP).

“Mitigasi pencegahan virus corona jenis baru (COVID-19) tidak bisa hanya dilakukan pemerintah, tapi juga partisipasi masyarakat,” kata anggota Satgas Corona RT 5 RW6 Demak Timur Hari Cahyono di Surabaya, Kamis seperti dilansir Antara.

Apalagi saat ini rumah sakit rujukan COVID-19 sedang kelebihan pasien, sehingga pihaknya bergerak ke kampung-kampung untuk melakukan swamitigasi agar tidak terjadi penumpukan di fasilitas kesehatan.

“Saat Pusat Grosir Surabaya (PGS) ditutup karena ada pedagang yang positif corona, semua orang yang bekerja di sana dinyatakan ODP. Ada satu warga kami yang bekerja di sana. Meski cuma satu, tapi yang jadi ODP akhirnya seisi rumah. Akhirnya kami pantau dan kami minta untuk tidak ke mana-mana,” ujarnya.

Hari mengatakan, kebutuhan warga yang dinyatakan ODP itu disiapkan oleh warga kampung agar mereka tidak perlu keluar rumah sampai masa karantina mandiri selesai.

“Saat ini komunikasi kami terus intens. Namun, mereka belum ada permintaan kebutuhan apapun karena semua sembako masih cukup,” katanya.

Sementara itu Ketua RT 5 RW 6 Demak Timur Aris Dwi Santoso menambahkan, tidak hanya karantina mandiri, warga kampung melakukan sterilisasi minimal seminggu dua kali. Mereka juga memasang wastafel di hampir setiap meter ruas jalan.