Dmagz.id – Surabaya – Pemprov Jawa Timur telah mengumumkan hasil tracing kasus COVID-19 untuk klaster pelatihan calon petugas haji di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya.  Dari hasil tracing tersebut  11 orang yang mengikuti pelatihan pada 9-18 Maret 2020 lalu dinyatakan positif virus corona.

Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Jatim, dr. Kohar Hari Santoso, mengatakan total ada 29 orang yang berhasil di-tracing oleh timnya dari klaster pelatihan calon petugas haji di Asrama Haji Sukolilo. Dari tracing, 11 orang dinyatakan positif virus corona di mana 18 orang lain masuk dalam pasien dalam pengawasan (PDP).

“Ada 11 yang positif di mana ada satu meninggal di Kabupaten Kediri. Keseluruhan ada 29, dari 29 itu 11 positif dan 18 PDP tersebar di kabupaten/kota,” ungkapnya di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (03/04/2020).

“Kami ikuti terus hasil swab Balitbangkes (Kemenkes). Namun, kita terus memantau kondisinya,” tambahnya.

Dari kasus ini, Kohar mengimbau masyarkat yang pernah mengikuti pelatihan calon petugas haji di Sukolilo pada 9-18 Maret 2020 dan belum terlacak, segera melapor ke dinas kesehatan terdekat. Mereka diminta segera mengisolasi diri selama 14 hari.

“Salah satu yang kami khawatirkan salah satu peserta dia adalah tokoh sebelum diindikasi sakit PDP sempet melakukan kegiatan dengan bersama-sama masyarakat,” ucap Kohar.

Sebelumnya, Kohar mengatakan kegiatan pelatihan itu diikuti 415 peserta dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Timur, seperti dari Tulungagung, Blitar, Sidoarjo, Kabupaten Kediri, dan Nganjuk.

Sementara 1 peserta yang dinyatakan positif COVID-19 meninggal dunia di salah satu rumah sakit Kabupaten Kediri.

“Resiko ini memang ada dalam peserta itu. Kami sudah tracing dan untuk mengetahui perilaku mereka, kami mengingatkan mereka supaya mencegah penularan yang lain dengan mengisolasi diri,” kata dokter yang juga menjabat sebagai Dirut RS Saiful Anwar Malang tersebut.

LK-SURABAYA.